Skip to main content

Struktur Organisasi Penanggulangan Kebakaran

Source image : delialestari38.wordpress

Dalam sebuah organisasi perusahaan manufaktur, merupakan kewajiban bagi managemen sebuah perusahaan untuk membentuk struktur organisasi penanggulangan kebakaran, sebagai bentuk pencegahan dan penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran.
Struktur organisasi penanggulangan kebakaran ini mempunyai tugas – tugas  pokok yang secara garis besar mempunyai tugas mengidentifikasi, perencanaan, melakukan tindakan preventive dan korektif, penyelamatan asset perusahaan baik properti perusahan maupun aset karyawan serta melakukan edukasi dan training mengenai penanggulanan kebakaran.
Ketentuan keanggotaan organisasi penanggulangan kebakaran adalah :
1.     Struktur organisasi harus terpasang pada papan pengumuman
2.     Keanggotaan harus dapat mewakili untuk tiap bagiannya.
3.  Tiap personil harus mendapatkan pelatihan sesuai dengan tugasnya & kompetensinya sebelum melaksanakan tugasnya:
a.     Program pelatihan diberikan secara kontinu tiap 6 bulan agar anggota regu yang baru mendapatkan pelatihan ketika terjadi pergantian anggota regu.
b.   Anggota regu diberi pelatihan tentang informasi dari bahan-bahan berbahaya yang ada di pabrik seperti :
§  Lokasi, jumlah dan bahaya terhadap kesehatan dari bahan berbahaya tersebut saat melakukan tugasnya.
§  Prosedur yang tertulis yang menjelaskan tindakan penanganan terhadap bahan berbahaya tersebut selama keadaan darurat terjadi.
§  Informasi mengenai bahan berbahaya tersebut diusahakan selalu up to date/ terkini.
c.     Catatan pelatihan harus didokumentasikan dan tersedia serta ditinjau ulang oleh personil baik dari dalam maupun luar perusahaan.
d.    Pelatihan dapat diberikan pula oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran Pemerintah setempat atau badan profesional lainnya. Selain itu pelatihan dapat pula diberikan oleh pihak pembuat (manufacture) peralatan.
e.     Latihan uji coba pemadaman kebakaran secara periodik harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua anggota regu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik selama keadaan darurat terjadi.
f.   Setiap karyawan yang berada dekat pemasangan APAR harus mendapatkan pelatihan cara pemakaian APAR dan harus mengerti cara pemakaian APAR

Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau Demo Massal

Kekacauan huru hara atau demo massal adalah gangguan operasi karena terjadinya demo massal oleh karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar perusahaan, sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan operasi perusahaan.  Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau demo massal adalah bagaimana cara mengatur tata cara penanggulangan kekacauan huru hara karena. Untuk menanggulangi huru hara atau demo massal kita harus secara hati hati dalam mengatasinya. Karena kalau salah dalam mengatasi atau menanggulangi huru hara atau demo massal, bukannya ketertiban yang didapat malah bisa berubah menjadi kekacauan. Dan berikut saya uraikan langkah langkah dalam mengatasi demo massal atau huru hara Tindakan Umum: 1.     Kepala Satpam mengkoordinir para anggotanya dan bekerjasama dengan Koordinator Tanggap Darurat untuk menyiapkan regu tanggap darurat untuk stand by bilamana diperlukan. 2.    Satpam bekerjasama dengan HRD akan mengisolasi tempat-tempat berkumpulnya karyawan dan massa melal

Simbol atau Klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Bahan berbahaya dan beracun atau biasa disingkat B3 dapat diklasifikasikan berdasarkan simbolnya. Dengan symbol yang tertera pada label, kita dapat mengetahui jenis dan tingkat bahaya bahan tersebut. Dan berikut symbol-simbol yang biasa digunakan. Semoga bermanfaat. Simbol untuk B3 klasifikasi mudah meledak Simbol untuk B3 klasikasi bersifat pengoksidasi   (oxidizing) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah  menyala (flammable) Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic) Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful) Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant) Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive) Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the environtment) Simbol B3 klasifikasi karsinogenik, teratogonik, dan mutagonik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic) Simbol B3 klasifikasi gas bertekanan (pressure gas)

Tanggap Darurat Tumpahan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan zat atau bahan yang mengandung komposisi kimia. Bahan kimia ini ada yang sifatnya berbahaya dan ada juga yang sifatnya tidak berbahaya. Contoh bahan kimia yang tidak berbahaya adalah sabun, deterjen dan lain lain, sedangkan bahan kimia yang berbahaya contohnya air keras (hcl), solar, bensin dan lain lain. Bahan kimia biasa digunakan sebagai bahan baku atau bahan pendukung dalam suatu proses industri. Penyimpanan bahan kimia disarankan harus mempunyai desain kusus sehingga meminimalkan tumpahan bahan kimia, bahan kimia berbahaya yang tumpah akan sangat membahayakan orang maupun mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar. Berikut tanggap darurat tumpahan bahan kimia : Pastikan tempat penyimpanan bahan kimia disediakan secondary containment yang mempunyai kapasitas 110% dari volume bahan kimia yang disimpan. Secondary containment ini berfungsi untuk mencegah tumpahan bahan kimia menyebar kemana mana. Pastikan selalu tempat penyimpanan baha