Skip to main content

Peran P2K3 di Perusahaan


Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja (P2K3) merupakan team yang keanggotaannya berasal dari perwakilan 50% pekerja dan 50% Pengusaha yang mempunyai tugas untuk memberikan masukan, saran, ke pemimpin perusahaan dan melakukan kegiatan (inspeksi, pelatihan) terkait dengan K3. Keanggotaan team P2K3 sebaiknya dilakukan perubahan setahun sekali, maksimal perubahan susunan keanggotaan tidak lebih dari 50% dari jumlah anggota, perubahan ini dimaksudkan agar semakin banyak orang yang mengenal K3, sehingga implementasi K3 juga akan semakin mudah.
Syarat ketua P2K3 adalah orang yang menjabat sebagai pimpinan atau pemilik perusahaan, sedangkan syarat sekretaris P2K3 adalah orang atau ahli K3.
Rapat rutin P2K3 dilaksanakan setiap bulan dan setiap 3 bulan sekali laporan kegiatan P2K3 dilaporkan ke Depnaker.

Berikut adalah peran Team P2K3 Diperusahaan.
1.Menentukan kebijakan K3
Kebijakan adalah pedoman dan visi jangka panjang perusahaan terkait dengan K3, Kebijakan K3 harus mencakup Keselamatan, Kesehatan Kerja, serta lingkungan.

2. Menyusun program kerja K3
Setelah Kebijakan terbentuk, program kerja dapat disusun berdasarkan kebijakan K3

3. Melakukan Pelatihan
Sebagai team yang lebih mengetahui tentang K3, team P2K3 seringkali memberikan pelatihan mengenai K3

4. Internal konsultan K3
Sebagai ahlinya maka team P2K3 berkewajiban memberikan masukan dan saran ke semua departemen dan pimpinan perusahaan mengenai K3.

5. Melakukan rapat bulanan terkait K3.
Meninjau ulang hasil meeting sebelumnya, evaluasi program K3L, melaporkan masukan dan keluhan karyawan, melaporkan hasil inspeksi, mendiskusikan pengendalian bahaya dam meninjau ulang hasil investigasi

6.Inspeksi K3
Inspeksi atau audit internal bertujuan untuk mencari fakta ketidaksesuaian mengenai K3 dan melakukan perbaikan berkesinambungan.

7.Teladan K3 bagi semua karyawan
Anggota P2K3 harus menjadi teladan bagi semua karyawan terkait program K3L

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau Demo Massal

Kekacauan huru hara atau demo massal adalah gangguan operasi karena terjadinya demo massal oleh karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar perusahaan, sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan operasi perusahaan.  Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau demo massal adalah bagaimana cara mengatur tata cara penanggulangan kekacauan huru hara karena. Untuk menanggulangi huru hara atau demo massal kita harus secara hati hati dalam mengatasinya. Karena kalau salah dalam mengatasi atau menanggulangi huru hara atau demo massal, bukannya ketertiban yang didapat malah bisa berubah menjadi kekacauan. Dan berikut saya uraikan langkah langkah dalam mengatasi demo massal atau huru hara Tindakan Umum: 1.     Kepala Satpam mengkoordinir para anggotanya dan bekerjasama dengan Koordinator Tanggap Darurat untuk menyiapkan regu tanggap darurat untuk stand by bilamana diperlukan. 2.    Satpam bekerjasama dengan HRD akan mengisolasi tempat-tempat berkumpulnya karyawan dan massa melal

Simbol atau Klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Bahan berbahaya dan beracun atau biasa disingkat B3 dapat diklasifikasikan berdasarkan simbolnya. Dengan symbol yang tertera pada label, kita dapat mengetahui jenis dan tingkat bahaya bahan tersebut. Dan berikut symbol-simbol yang biasa digunakan. Semoga bermanfaat. Simbol untuk B3 klasifikasi mudah meledak Simbol untuk B3 klasikasi bersifat pengoksidasi   (oxidizing) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah  menyala (flammable) Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic) Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful) Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant) Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive) Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the environtment) Simbol B3 klasifikasi karsinogenik, teratogonik, dan mutagonik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic) Simbol B3 klasifikasi gas bertekanan (pressure gas)

Tanggap Darurat Tumpahan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan zat atau bahan yang mengandung komposisi kimia. Bahan kimia ini ada yang sifatnya berbahaya dan ada juga yang sifatnya tidak berbahaya. Contoh bahan kimia yang tidak berbahaya adalah sabun, deterjen dan lain lain, sedangkan bahan kimia yang berbahaya contohnya air keras (hcl), solar, bensin dan lain lain. Bahan kimia biasa digunakan sebagai bahan baku atau bahan pendukung dalam suatu proses industri. Penyimpanan bahan kimia disarankan harus mempunyai desain kusus sehingga meminimalkan tumpahan bahan kimia, bahan kimia berbahaya yang tumpah akan sangat membahayakan orang maupun mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar. Berikut tanggap darurat tumpahan bahan kimia : Pastikan tempat penyimpanan bahan kimia disediakan secondary containment yang mempunyai kapasitas 110% dari volume bahan kimia yang disimpan. Secondary containment ini berfungsi untuk mencegah tumpahan bahan kimia menyebar kemana mana. Pastikan selalu tempat penyimpanan baha