Diare
atau mencret pada anak merupakan gangguan kesehatan dan pencernaan yang sering
dialami anak-anak dan balita. Setiap tahun diperkirakan kurang lebih 1 miliar
kasus kejadian diare atau mencret terjadi pada anak-anak dan balita. Diare atau
mencret menyebabkan 3 juta balita meninggal tiap tahunnya. Menurut survey
pemerintahan setidaknya 12% kasus kemaitian anak-anak dan balita disebabkan
oleh diare. Diare merupakan masalah yang harus ditangani secara optimal dan
benar.
Diare
atau mencret adalah buang air besar dengan konsistensi lebih lunak atau cari
yang terjadi dengan frekuensi sama atau lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Diare berdasarkan
lama berlangsungnya dibedakan menjadi diare akut, yaitu diare yang berlangsung
dalam waktu kurang dari 14 hari dan diare persisten, yaitu diare yang
berlangsung lebih dari 14 hari.
Penyebab
diare
Diare
atau mencret disebabkan oleh beberapa factor, yaitu diare yang disebabkan
infeksi virus, bakteri maupun parasit. Malabsorpsi karbohidrat, alergi makanan atau
minuman (misal disebabkan alergi susu sapi) dan keracunan makanan.
Infeksi
yang menyebabkan diare pada anak terutama pada bayi paling sering disebabkan
oleh virus rotavirus. Rotavirus ini terjadi sekitar 70-80% dari seluruh kasus
diare di Negara berkembang. Sedangkan bakteri juga banyak menyebabkan diare
sekitar 20% yaitu bakteri shigella,salmonella, yersinia, campylobacter dan
ecoli yang pathogen. Sedangkan parasit penyebab diare adalah entamoeba
hystolitica, giardia lamblia dan cyptosporodium.
Karena
diare atau mencret disebabkan kehilangan cairan yang terus menerus, apalagi
disertai dengan muntah yang sering maka anak pada awalnya akan merasa haus
karena dehidrasi ringan, namun jika tidak diobati dengan benar yang
dikhawatirkan akan terjadi dehidrasi
berat dengan gejala dehidrasi berat yaitu :
- Anak rewel, gelisah bahkan jika keadaannya berat anak bisa tidak sadarkan diri.
- Mata tampak cekung, ubun-ubun pada bayi tampak cekung
- Bibir dan lidah tampak kering.
- Tidak tampak air mata walaupun menangis.
- Bila kulit perut dicubit tampak berkerut
- Nadi melemah sampai tidak teraba, tangan dan kaki terasa dingin.
- BAK berkurang.
- Pada dihidrasi berat nafas bisa sesak.
- Kejang jika terjadi kekurangan elektrolit berat.
Gejala
panas badan bisa disebabkan oleh adanya peradangan akibat dehidrasi. Muntah mungkin
disebabkan oleh organisme yang menginfeksi saluran cerna bagian atas. Nyeri perut
hebat dapat dikarenakan usus besar terkena infeksi.
Penderita
diare atau mencret cair akan mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah
elektrolit, hal ini menyebabkan anak akan kekurangan elektrolit sehingga dapat
membahayakan tubuh. Jika anak menderita demam maka akan kehilangan cairan dalam
tubuh yang meningkat atau sering disebut dehidrasi, oleh karena itu anak yang
menderita diare atau mencret harus diberikan cairan yang cukup untuk
menggantikan cairan yang hilang akibat diare atau mencret.
Diare
merupakan keadaan yang paling berbahaya karena dapat menyebakan kematian jika
tidak diobati dengan tepat. Berdasarkan derajat dehidrasinya, dibagi
berdasarkan tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, sedang dan dehidrasi berat.
Pengobatan
Diare
Dalam
mengobati diare atau mencret department kesehatan menerapkan 5 pilar
penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare yang diderita balita baik yang
dirawat dirumah maupun dirumah sakit yaitu :
- Rehidrasi dengan oralit baru.
- Berikan zinc selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak telah sembuh dari diare.
- ASI dan makanan lain tetap diteruskan.
- Antibiotic diberikan secara selektif dan ada indikasinya
- Nasehat dan penyuluhan kepada orang tua.
Jika
anak terserang diare atau mencret maka berikanlah cairan pengganti atau cairan
dehidrasi. Sebaiknya diberikan oralit baru yang saat ini sudah dapat diperoleh
di apotik maupun puskesmas. Atau jika tidak ada bisa diberikan air tajin
larutan gula dan garam, kuah sayuran dsb.
Pencegahan
diare
Upaya
yang bisa dilakukan untuk mencegah diare atau mencret :
- Sediakan makanan yang sehat, bersih dan bergizi.
- Berikan air minum yang bersih.
- Cuci tangan sebelum makan
- ASI ekslusif.
- Lingkungan hidup yang sehat.
- Tempat buang sampah yang memadai.
Comments
Post a Comment