Skip to main content

Penyebab Tanah longsor



Musibah tanah longsor memang banyak terjadi di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang memiliki kontur gunung dan perbukitan serta tingkat curah hujan yang tinggi disinyalir menjadi penyebab bencana longsor  Bencana alam memang datang secara tidak terduga.  Namun mari kita tilik beberapa penyebab tanah longsor.
Ada tiga penyebab tanah longsor yaitu:

Faktor alam
Tingginya curah hujan menyebabkan tanah di area perbukitan menjadi labil karena banyaknya air hujan yang masuk ke dalam tanah, padahal ada dua jenis lapisan tanah di area perbukitan yang longsor tersebut. Lapisan yang pertama yaitu lapisan tanah lempung dan lapisan yang ke dua adalah lapisan bebatuan. Longsor terjadi karena air hujan yang sudah mencapai lapisan ke dua membuat licin lapisan pertama sehingga musibah longsor pun terjadi

Faktor Penggundulan Hutan
Faktor ini mungkin menjadi salah satu penyebab utama terjadinya tanah longsor. Karena hutan adalah salah satu pengendali lingkungan yang alami. Hutan juga berfungsi untuk menyerap air dikala terjadi hujan sekaligus menjaga tanah agar tidak mudah longsor. Berbanding terbalik dengan hutan gundul yang tidak ada tanaman sama sekali yang apabila turun hujan lebat akan mengakibatkan tidak adanya penyerap air secara alami sehingga air akan langsung masuk ke tanah dan membuat tanah menjadi labil.

Faktor masyarakat
Tata kelola perkebunan yang tidak baik bisa saja mendatangkan musibah. Perbukitan yang longsor tersebut sedianya digunakan untuk berkebun, tetapi tanaman yang ditanam oleh masyarakat sekitar  jenis tanaman berakar serabut yang seharusnya berakar tunggang yang cocok untuk area perbukitan yang rawan longsor. Karena untuk tanaman yang berakar serabut tidak lah kuat untuk menahan tanah sekaligus menyerap air didaerah perbukitan yang curam. Sehingga ketika curah hujan yang tinggi tanah akan mudah sekali menjadi gembur, sehingga mudah sekali terjadi erosi tanah yang berujung pada tanah longsor.

Faktor irigasi perkebunan
Irigasi yang buruk juga dapat mengakibatkan tanah longsor yang berada di perbukitan. Ketika terjadi curah hujan yang tinggi air akan tidak terkendali kalau saluran irigasi yang tidak tepat, sehingga air yang masuk kedalam tanah dalam jumlah yang banyak akan membuat tanah menjadi labil dan mudah sekali terjadi erosi.


Keselamatan merupakan hal yang utama, mari kita jaga kelestarian lingkungan kita supaya terbebas dari bencana.

Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau Demo Massal

Kekacauan huru hara atau demo massal adalah gangguan operasi karena terjadinya demo massal oleh karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar perusahaan, sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan operasi perusahaan.  Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau demo massal adalah bagaimana cara mengatur tata cara penanggulangan kekacauan huru hara karena. Untuk menanggulangi huru hara atau demo massal kita harus secara hati hati dalam mengatasinya. Karena kalau salah dalam mengatasi atau menanggulangi huru hara atau demo massal, bukannya ketertiban yang didapat malah bisa berubah menjadi kekacauan. Dan berikut saya uraikan langkah langkah dalam mengatasi demo massal atau huru hara Tindakan Umum: 1.     Kepala Satpam mengkoordinir para anggotanya dan bekerjasama dengan Koordinator Tanggap Darurat untuk menyiapkan regu tanggap darurat untuk stand by bilamana diperlukan. 2.    Satpam bekerjasama dengan HRD akan mengisolasi tempat-tempat berkumpulnya karyawan dan massa melal

Simbol atau Klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Bahan berbahaya dan beracun atau biasa disingkat B3 dapat diklasifikasikan berdasarkan simbolnya. Dengan symbol yang tertera pada label, kita dapat mengetahui jenis dan tingkat bahaya bahan tersebut. Dan berikut symbol-simbol yang biasa digunakan. Semoga bermanfaat. Simbol untuk B3 klasifikasi mudah meledak Simbol untuk B3 klasikasi bersifat pengoksidasi   (oxidizing) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah  menyala (flammable) Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic) Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful) Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant) Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive) Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the environtment) Simbol B3 klasifikasi karsinogenik, teratogonik, dan mutagonik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic) Simbol B3 klasifikasi gas bertekanan (pressure gas)

Tanggap Darurat Tumpahan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan zat atau bahan yang mengandung komposisi kimia. Bahan kimia ini ada yang sifatnya berbahaya dan ada juga yang sifatnya tidak berbahaya. Contoh bahan kimia yang tidak berbahaya adalah sabun, deterjen dan lain lain, sedangkan bahan kimia yang berbahaya contohnya air keras (hcl), solar, bensin dan lain lain. Bahan kimia biasa digunakan sebagai bahan baku atau bahan pendukung dalam suatu proses industri. Penyimpanan bahan kimia disarankan harus mempunyai desain kusus sehingga meminimalkan tumpahan bahan kimia, bahan kimia berbahaya yang tumpah akan sangat membahayakan orang maupun mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar. Berikut tanggap darurat tumpahan bahan kimia : Pastikan tempat penyimpanan bahan kimia disediakan secondary containment yang mempunyai kapasitas 110% dari volume bahan kimia yang disimpan. Secondary containment ini berfungsi untuk mencegah tumpahan bahan kimia menyebar kemana mana. Pastikan selalu tempat penyimpanan baha