Skip to main content

Fall Protection


What is fall protection?
Fall protection system is the use of multiple, approved safety equipment components such as body harnesses, deceleration devices, shock absorbing lanyards, vertical lifelines, and anchorages, interconnected in order to stop a free fall.

Each facility or factory must implement procedures to reduce or eliminate the risk of a fall or being struck by a falling object which must cover, as a minimum, the following:
  1. Full body harness is required for any unprotected height of 1.8 meters (6 feet) or greater.
  2. Fall protection equipment must be inspected before and after each use.
  3. Monthly fall protection equipment inspection.
  4. Proper maintenance, cleaning and storage of fall protection equipment.
  5. Proper use of fall protection systems.
  6. Proper handling, storage and securing of tools and material.
  7. Restricted access to areas where there is a risk of fall or falling material.
  8. Documented emergency procedures for removal of injured worker.
  9. Ladder safety must include (Inventory, Safe in use and Inspection requirement)
  10. All fixed ladders greater than 2.1 m (7 ft) must have a cage built around them at a height of 2.1m (7ft).
  11. Safe use, maintenance, and inspection of access equipment (i.e., man, scissor and aerial lifts, scaffolding, etc.) 
  12. Floor and Wall Openings: 
  • If any place where people can fall a distance of greater than 1.2 m (4 ft) must be guarded by a standard railing and toe board (standard railing consists of top rail, mid rail and posts) on all open sides except where there is an entrance to a ramp, stairway or fixed ladder. 
  • Where there is a potential hazard of material or equipment falling through a wall or floor opening, the opening must be protected with a toe guard or enclosing screen.

Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau Demo Massal

Kekacauan huru hara atau demo massal adalah gangguan operasi karena terjadinya demo massal oleh karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar perusahaan, sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan operasi perusahaan.  Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau demo massal adalah bagaimana cara mengatur tata cara penanggulangan kekacauan huru hara karena. Untuk menanggulangi huru hara atau demo massal kita harus secara hati hati dalam mengatasinya. Karena kalau salah dalam mengatasi atau menanggulangi huru hara atau demo massal, bukannya ketertiban yang didapat malah bisa berubah menjadi kekacauan. Dan berikut saya uraikan langkah langkah dalam mengatasi demo massal atau huru hara Tindakan Umum: 1.     Kepala Satpam mengkoordinir para anggotanya dan bekerjasama dengan Koordinator Tanggap Darurat untuk menyiapkan regu tanggap darurat untuk stand by bilamana diperlukan. 2.    Satpam bekerjasama dengan HRD akan mengisolasi tempat-tempat berkumpulnya karyawan dan massa melal

Simbol atau Klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Bahan berbahaya dan beracun atau biasa disingkat B3 dapat diklasifikasikan berdasarkan simbolnya. Dengan symbol yang tertera pada label, kita dapat mengetahui jenis dan tingkat bahaya bahan tersebut. Dan berikut symbol-simbol yang biasa digunakan. Semoga bermanfaat. Simbol untuk B3 klasifikasi mudah meledak Simbol untuk B3 klasikasi bersifat pengoksidasi   (oxidizing) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah  menyala (flammable) Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic) Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful) Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant) Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive) Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the environtment) Simbol B3 klasifikasi karsinogenik, teratogonik, dan mutagonik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic) Simbol B3 klasifikasi gas bertekanan (pressure gas)

Tanggap Darurat Tumpahan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan zat atau bahan yang mengandung komposisi kimia. Bahan kimia ini ada yang sifatnya berbahaya dan ada juga yang sifatnya tidak berbahaya. Contoh bahan kimia yang tidak berbahaya adalah sabun, deterjen dan lain lain, sedangkan bahan kimia yang berbahaya contohnya air keras (hcl), solar, bensin dan lain lain. Bahan kimia biasa digunakan sebagai bahan baku atau bahan pendukung dalam suatu proses industri. Penyimpanan bahan kimia disarankan harus mempunyai desain kusus sehingga meminimalkan tumpahan bahan kimia, bahan kimia berbahaya yang tumpah akan sangat membahayakan orang maupun mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar. Berikut tanggap darurat tumpahan bahan kimia : Pastikan tempat penyimpanan bahan kimia disediakan secondary containment yang mempunyai kapasitas 110% dari volume bahan kimia yang disimpan. Secondary containment ini berfungsi untuk mencegah tumpahan bahan kimia menyebar kemana mana. Pastikan selalu tempat penyimpanan baha