Skip to main content

Ruang Terbatas (Confined Space)



Ruang terbatas (confined space) adalah suatu area kerja yang cukup luas namun terbatas untuk aksesnya dan dibentuk sedemikian rupa agar karyawan dapat masuk (seluruh badannya) untuk melakukan suatu pekerjaan dan diperlukan ijin khusus untuk masuk. Contoh area ruang terbatas atau confine space adalah tangki air, saluran air yang tertutup, boiler, lorong atau gorong-gorong dan lain lainnya. Biasanya karyawan bekerja diruang terbatas hanya untuk pekerjaan perawatan bukan pekerjaan utama. Kenapa di ruang terbatas (confined space) sangat berbahaya? Karena pada area ruang terbatas biasanya terdapat gas beracun, bahan kimia berbahaya, uap panas maupun aliran listrik.

Dibutuhkan ijin untuk memasuki ruang terbatas (confined space) karena dibutuhkan peralatan untuk menunjang pekerjaan misalnya respirator (alat bantu pernafasan), alat komunikasi, Log out Tag Out (Loto) maupun Alat pelindung diri lainnya. Karyawan yang mendapat wewenang dan tugas untuk bekerja atau melakukan pekerjaan di ruang terbatas atau confined space bertanggung jawab untuk membuat dan mengisi formulir ijin kerja di ruang terbatas. Karyawan tersebut berkewajiban memberikan gambaran secara jelas tentang rencana kerja seperti :
1.     Jenis pekerjaan
2.     Tanggal dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan.
3.     Lokasi pekerjaan.
4.     Membuat ijin kerja tambahan apabila diperlukan.
5.     Jumlah pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan.

Ijin kerja ini digunakan sebagai sarana pengawasan pekerjaan, karena pekerjaan pada ruang terbatas sangatlah berbahaya bilamana tanpa pengawasan dan persiapan kerja yang baik. Tidak semua orang di ijinkan untuk bekerja diruang terbatas, setiap ruang terbatas seharusnya terdapat tanda yang jelas mengenai bahaya larangan bekerja di ruang terbatas.



Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau Demo Massal

Kekacauan huru hara atau demo massal adalah gangguan operasi karena terjadinya demo massal oleh karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar perusahaan, sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan operasi perusahaan.  Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau demo massal adalah bagaimana cara mengatur tata cara penanggulangan kekacauan huru hara karena. Untuk menanggulangi huru hara atau demo massal kita harus secara hati hati dalam mengatasinya. Karena kalau salah dalam mengatasi atau menanggulangi huru hara atau demo massal, bukannya ketertiban yang didapat malah bisa berubah menjadi kekacauan. Dan berikut saya uraikan langkah langkah dalam mengatasi demo massal atau huru hara Tindakan Umum: 1.     Kepala Satpam mengkoordinir para anggotanya dan bekerjasama dengan Koordinator Tanggap Darurat untuk menyiapkan regu tanggap darurat untuk stand by bilamana diperlukan. 2.    Satpam bekerjasama dengan HRD akan mengisolasi tempat-tempat berkumpulnya karyawan dan massa melal

Simbol atau Klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Bahan berbahaya dan beracun atau biasa disingkat B3 dapat diklasifikasikan berdasarkan simbolnya. Dengan symbol yang tertera pada label, kita dapat mengetahui jenis dan tingkat bahaya bahan tersebut. Dan berikut symbol-simbol yang biasa digunakan. Semoga bermanfaat. Simbol untuk B3 klasifikasi mudah meledak Simbol untuk B3 klasikasi bersifat pengoksidasi   (oxidizing) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah  menyala (flammable) Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic) Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful) Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant) Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive) Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the environtment) Simbol B3 klasifikasi karsinogenik, teratogonik, dan mutagonik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic) Simbol B3 klasifikasi gas bertekanan (pressure gas)

Tanggap Darurat Tumpahan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan zat atau bahan yang mengandung komposisi kimia. Bahan kimia ini ada yang sifatnya berbahaya dan ada juga yang sifatnya tidak berbahaya. Contoh bahan kimia yang tidak berbahaya adalah sabun, deterjen dan lain lain, sedangkan bahan kimia yang berbahaya contohnya air keras (hcl), solar, bensin dan lain lain. Bahan kimia biasa digunakan sebagai bahan baku atau bahan pendukung dalam suatu proses industri. Penyimpanan bahan kimia disarankan harus mempunyai desain kusus sehingga meminimalkan tumpahan bahan kimia, bahan kimia berbahaya yang tumpah akan sangat membahayakan orang maupun mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar. Berikut tanggap darurat tumpahan bahan kimia : Pastikan tempat penyimpanan bahan kimia disediakan secondary containment yang mempunyai kapasitas 110% dari volume bahan kimia yang disimpan. Secondary containment ini berfungsi untuk mencegah tumpahan bahan kimia menyebar kemana mana. Pastikan selalu tempat penyimpanan baha