Skip to main content

Katarak



Katarak adalah kekeruhan lensa mata. Kekeruhan ini menyebabkan penglihatan buram. Katarak menempati urutan pertama penyebab kebutaan di Indonesia.
Penyebab katarak yang paling sering terjadi adalah karena factor usia (degenerasi). Sedangkan penyebab lainnya antara lain bawaan sejak lahir, penyakit kencing manis (diabetes mellitus), trauma(cidera) mata, akibat dari peradangan atau infeksi pada mata, penggunaan obat – obatan sepeti steroid dalam jangka panjang, paparan sinar matahari (ultraviolet) yang berlebihan.

Gejala umum gangguan penyakit katarak
  • Penglihatan dobel pada satu mata
  • Peka terhadap cahaya (silauu). Sehingga sering kali penglihatan dimalam hari atau di dalam ruangan redup lebih nyaman dari pada disiang hari.
  • Penglihatan kabur atau berkabut seperrti melalui kaca yang berembun
  • Ukuran kaca mata sering berubah.

 Ada beberapa teknik pengobatan katarak salah satunya dengan pembedahan untuk mengatasi katarak. Tetapi dengan kemajuan teknologi bedah mikro, penderita katarak tidak perlu menunggu sampai kekeruhan katarak total atau masak. Lebih dari 90% penderita yangmenjalani pembedahan dapat melihat kembali dengan baik jika tidak disertai penyakit atauu kelainan mata lainnya.Operasi dikerjakan jika karatak telah menimbulkan kemunduran penglihatan yang mengakibatkan terganggunya aktifitas sehari hari .

Dengan kemajuan teknik, operasi katarak dapat dilakukan tanpa jahitan, dengan teknik Fakoemulsifikasi merupakan teknik operasi yang paling canggih, sayatan yang diperlukan kurang dari 3 mm, kemudian lensa mata dihancurkan menggunakan mesin yang mengeluarkan gelombang ultrasonic. Setelah itu lensa mata yang sudah hancur dihisap lalu dipasang lensa tanam (IOL)




Comments

  1. sayangnya penanganan penderita katarak di negeri kita masih belum maksimal, padahal jumlah penderitanya sangat luar biasa. artikelnya informatif :) trims sahabat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mas Alca, Memang benar penanganan katarak di Indonesia blm maksimal, tetapi dengan kemajuan teknologi yang ada akan mempermudah untuk penanganan katarak di Indonesia

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau Demo Massal

Kekacauan huru hara atau demo massal adalah gangguan operasi karena terjadinya demo massal oleh karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar perusahaan, sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan operasi perusahaan.  Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau demo massal adalah bagaimana cara mengatur tata cara penanggulangan kekacauan huru hara karena. Untuk menanggulangi huru hara atau demo massal kita harus secara hati hati dalam mengatasinya. Karena kalau salah dalam mengatasi atau menanggulangi huru hara atau demo massal, bukannya ketertiban yang didapat malah bisa berubah menjadi kekacauan. Dan berikut saya uraikan langkah langkah dalam mengatasi demo massal atau huru hara Tindakan Umum: 1.     Kepala Satpam mengkoordinir para anggotanya dan bekerjasama dengan Koordinator Tanggap Darurat untuk menyiapkan regu tanggap darurat untuk stand by bilamana diperlukan. 2.    Satpam bekerjasama dengan HRD akan mengisolasi tempat-tempat berkumpulnya karyawan dan massa melal

Simbol atau Klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Bahan berbahaya dan beracun atau biasa disingkat B3 dapat diklasifikasikan berdasarkan simbolnya. Dengan symbol yang tertera pada label, kita dapat mengetahui jenis dan tingkat bahaya bahan tersebut. Dan berikut symbol-simbol yang biasa digunakan. Semoga bermanfaat. Simbol untuk B3 klasifikasi mudah meledak Simbol untuk B3 klasikasi bersifat pengoksidasi   (oxidizing) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah  menyala (flammable) Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic) Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful) Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant) Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive) Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the environtment) Simbol B3 klasifikasi karsinogenik, teratogonik, dan mutagonik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic) Simbol B3 klasifikasi gas bertekanan (pressure gas)

Tanggap Darurat Tumpahan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan zat atau bahan yang mengandung komposisi kimia. Bahan kimia ini ada yang sifatnya berbahaya dan ada juga yang sifatnya tidak berbahaya. Contoh bahan kimia yang tidak berbahaya adalah sabun, deterjen dan lain lain, sedangkan bahan kimia yang berbahaya contohnya air keras (hcl), solar, bensin dan lain lain. Bahan kimia biasa digunakan sebagai bahan baku atau bahan pendukung dalam suatu proses industri. Penyimpanan bahan kimia disarankan harus mempunyai desain kusus sehingga meminimalkan tumpahan bahan kimia, bahan kimia berbahaya yang tumpah akan sangat membahayakan orang maupun mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar. Berikut tanggap darurat tumpahan bahan kimia : Pastikan tempat penyimpanan bahan kimia disediakan secondary containment yang mempunyai kapasitas 110% dari volume bahan kimia yang disimpan. Secondary containment ini berfungsi untuk mencegah tumpahan bahan kimia menyebar kemana mana. Pastikan selalu tempat penyimpanan baha