Skip to main content

Gizi Kerja


Gizi Kerja adalah Ilmu gizi yg diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja dg tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat produktifitas dan efisiensi kerja yg setinggi-tingginya

Zat gizi yang terkandung dalam makanan dapat dikelompokkan menjadi :
  1. Zat tenaga : karbohidrat, protein dan lemak
  2. zat pembangun : protein , mineral , air
  3. zat pengatur : vitamin, mineral, air

erikut sumber gizi berdasarkan kelompok :
  1. Karbohidrat Biasanya terdapat pada nasi, roti, ubi singkong, kentang, sagu, terigu dan hasil olahannya .
  2. Lemak terdapat pada minyak goreng, margarine, biji-bijian, kacang-kacangan, keju.
  3. Protein terdapat pada ikan, daging, telur, tahu , tempe
  4. Vitamin terdapat pada buah-buahan, biji-bijian, sayuran , kecambah dan lain lain. Fungsi vitamin digunakan untuk mempercepat perubahan-perubahan zat-zat makanan dijadikan substitusi yg sesuai guna pembentukan sel-sek tubuh serta penghasil tenaga.
  5. Mineral, Terdapat pada sayuran, buah-buahan, bahan makanan dari hewan dan

Kekurangan zat gizi dlm makanan akan memberikan efek negatif terhadap tubuh diantaranya
  1. Kurang protein akan mempengaruhi kurang kalori dan berakibat berkurangnya kapasitas kerja
  2. defisiensi zat besi menyebabkan anemia
  3. kurang vitamin A berakibat gangguan pada mata
  4. kekurangan yodium menggannggu metabolisme, menurunkan kemampuan kerja
  5. Keuntungan memberikan makanan di tempat kerja

Berikut hubungan konsumsi makanan dg kemampuan kerja menurut Kraunt dan muller yang melakukan penelitian mengenai kemampuan kerja penambang batu bara dengan makanan yg mengandung :
  1. 2.800 kalori pekerja menghasilkan 7 ton/hari
  2. 3.200 kalori naik manjadi 9,6 ton/hari
  3. 3.800 kalori pekerja menghasilkan 10 ton/hari
sehingga dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecukupan kalori akan mempengeruhi produktifitas kerja.
Dalam penyelenggaraan makanan di tempat kerja semua proses perlu diperhatikan mulai dari merencanakan anggaran belanja sampai ke makanan dikonsumsi oleh tenaga kerja.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Penyelenggaraan makanan tenaga kerja
Maksudnya adalah setiap usaha yg menyediakan dan memberikan makanan kepada tenaga kerja, baik dengan cara membeli maupun cuma-cuma
ada dua kemungkinan :
  • diselenggarakan oleh perusahaan
  • diselenggarakan oleh perusahaan lain dg kontrak
2. Petugas penyelenggara makanan
Harus senantiasa bebas dari segala penyakit menular dan mempunyai pengetahuan tentang kebersihan dan kesehatan dan cara mengelola bahan makanan yang baik dan benar, tidak mempunyai kebiasaan buruk dan mempunyai disiplin kerja yg baik .

3. Sistem pelayanan makanan
perusahaan memberikan tempat atau area makan yang cukup untuk menampung semua karyawan, bersih, dan sanitasi yang higienis.

4 Susunan menu makanan
Menu makanan harus bervariasi setiap harinya dan zat-zat makanan yg diperlukan harus senantiasa terkandung dengan lengkap dan berimbang , selain itu makanan harus menarik dan mempunyai rasa yg baik dan dapat mencukupi kebutuhan kalori dan tidak dilarang agama

5. Dapur dan ruang makan
  • Letak dapur : tidak jauh dr ruang makan, tidak berhubungan langsung dg tempat kerja lain, mudah dibersihkan
  • fasilitas dapur dan ruang makan :
    a. tempat cuci, tempat cuci tangan
    b. tempat menyimpan makanan dan alat-alat
    c. tempat sampah
  • Kondisi dapur dan ruang makan
  • Mudah dibersihkan
  • mempunyai penerangan yg cukup
  • tdk menyebabkan panas, baudan uap yg merangsang
  • lantai tidak licin
  • harus bebas serangga dan binatang mengerat
6. Higiene dan sanitasi
a. Pengolahan :
  • pemilihan bahan mentah yg baik dan segar
  • pemisahan dalam mengerjakan bahan baku dg yg sudah masak
  • makanan yg sudah masak hindari sentuhan langsung dg tangan
  • alat yg digunakan harus bersih
b. Transportasi
Dalam keadaan tertutup atau bebas dr kontaminasi serangga dan benda-benda yg kotor menggunakan alat pengangkat yg baik.


Comments

Popular posts from this blog

Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau Demo Massal

Kekacauan huru hara atau demo massal adalah gangguan operasi karena terjadinya demo massal oleh karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar perusahaan, sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan operasi perusahaan.  Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau demo massal adalah bagaimana cara mengatur tata cara penanggulangan kekacauan huru hara karena. Untuk menanggulangi huru hara atau demo massal kita harus secara hati hati dalam mengatasinya. Karena kalau salah dalam mengatasi atau menanggulangi huru hara atau demo massal, bukannya ketertiban yang didapat malah bisa berubah menjadi kekacauan. Dan berikut saya uraikan langkah langkah dalam mengatasi demo massal atau huru hara Tindakan Umum: 1.     Kepala Satpam mengkoordinir para anggotanya dan bekerjasama dengan Koordinator Tanggap Darurat untuk menyiapkan regu tanggap darurat untuk stand by bilamana diperlukan. 2.    Satpam bekerjasama dengan HRD akan mengisolasi tempat-tempat berkumpulnya karyawan dan massa melal

Simbol atau Klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Bahan berbahaya dan beracun atau biasa disingkat B3 dapat diklasifikasikan berdasarkan simbolnya. Dengan symbol yang tertera pada label, kita dapat mengetahui jenis dan tingkat bahaya bahan tersebut. Dan berikut symbol-simbol yang biasa digunakan. Semoga bermanfaat. Simbol untuk B3 klasifikasi mudah meledak Simbol untuk B3 klasikasi bersifat pengoksidasi   (oxidizing) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah  menyala (flammable) Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic) Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful) Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant) Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive) Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan (dangerous for the environtment) Simbol B3 klasifikasi karsinogenik, teratogonik, dan mutagonik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic) Simbol B3 klasifikasi gas bertekanan (pressure gas)

Tanggap Darurat Tumpahan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan zat atau bahan yang mengandung komposisi kimia. Bahan kimia ini ada yang sifatnya berbahaya dan ada juga yang sifatnya tidak berbahaya. Contoh bahan kimia yang tidak berbahaya adalah sabun, deterjen dan lain lain, sedangkan bahan kimia yang berbahaya contohnya air keras (hcl), solar, bensin dan lain lain. Bahan kimia biasa digunakan sebagai bahan baku atau bahan pendukung dalam suatu proses industri. Penyimpanan bahan kimia disarankan harus mempunyai desain kusus sehingga meminimalkan tumpahan bahan kimia, bahan kimia berbahaya yang tumpah akan sangat membahayakan orang maupun mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar. Berikut tanggap darurat tumpahan bahan kimia : Pastikan tempat penyimpanan bahan kimia disediakan secondary containment yang mempunyai kapasitas 110% dari volume bahan kimia yang disimpan. Secondary containment ini berfungsi untuk mencegah tumpahan bahan kimia menyebar kemana mana. Pastikan selalu tempat penyimpanan baha